Infus water strawberry |
Strawbery adalah tanaman sub-tropis.
Strawbery tetap bisa tumbuh dengan baik pada iklim tropis. Iklim tropis yang
baik untuk tanaman strawbery antara lain: daerah dengan curah hujan 600-700
mm/tahun, lamanya penyinaran matahari yang dibutuhkan adalah 8-10 jam, suhu
17-20 derajat celcius, kelembaban udara 80-90%. Untuk memenuhi iklim tersebut
strawbery cocok ditanam di dataran tinggi 1000-1500 dpal. Bagaimana dengan
strawbery yang ditanam di dataran rendah? Apakah bisa tumbuh?
Penampilan strawbery yang cantik selalu
saja menggoda. Di pameran KOI 2013, salah satu stand ada yang menjual
strawbery dengan penampilan yang menawan; merah merona dan besar-besar.
Penjualnya juga menjual tanaman strawbery, satu pot dihargari Rp. 50.000,-.
Menurut penjualnya strawbery tersebut dibudidayakan di Garut di ketinggian 1500
dpal. Sebenarnya, saya agak tergoda ingin membeli tanamannya, namun setelah
dipikirkan, saya tinggal di dataran rendah Bogor 160 dpal. Niat membeli tanaman
tersebut saya urungkan. Saya lebih memilih membeli buahnya.
Biji strawbery terletak di luar, berupa
bintik-bintik kecil disekujur buahnya. Iseng-iseng saya congkelin biji tersebut
dengan pisau kecil. Biji-biji tersebut saya rendam, yang tenggelam saya sebar
diatas cocopeat. Ternyata dari sebanyak itu biji, tak ada satupun yang tumbuh.
Tangan udah lumayan pegel mencongkel, ternyata belum membuahkan hasil.
Namun, tunggu dulu. Ternyata ada yang
tumbuh dari pot lain. Ternyata ampas infus water yang saya buang ke pot pohon
jambu banyak tumbuh strawbery. Infus water yang saya buat terdiri dari 7 buah
strawbery diiris tipis, 2 irisan jeruk lemon dan 5 daun mint yang diiris kasar
dimasukan kedalam 1,2 liter air. Lalu diamkan di kulkas selama 10 jam, baru
bisa diminum airnya yang segar dan berubah warna merah dari strawbery. Mungkin
karena biji strawbery dari ampas infus water telah mengalami perendaman dan
disimpan ditempat yang dingin, maka biji tersebut bisa tumbuh.
Bibit Strawberry |
Tanaman strawbery di pot pohon jambu sudah
makin besar, tapi saya belum punya waktu buat memindahkannya. Sempat terpikir
juga, “kalo dipindahkan mati gak yah?”. Rencananya strawbery tersebut akan saya
tanam dengan sistem hidroponik. Dengan media cocopeat 100%. Cocopeat adalah
serbuk dari kulit kelapa yang biasanya tersedia di toko pertanian.
Setelah semua bahan yang dibutuhkan
tersedia, kini saatnya memindahkan strawbery ke rumah barunya, pot-pot dengan
media cocopeat. Strawbery dicongkel pada bagian tanahnya, agar akar tidak
rusak, kemudian cuci bersih akar-akar tersebut dari tanah yang menempel, baru
dipindahkan ke media cocopeat. Lalu rutin disiram nutrisi hidroponik AB mik untuk
daun setiap hari sebanyak 500 ml, dengan kepekatan standart ( 5 ml A + 5 ml B + 1 liter air). Setelah
beberapa bulan (sekitar 2.5 - 3 bulan), strawbery mulai berbunga. Pada saat
mulai berbunga ganti nutrisi hidroponik untuk buah (saya mengunakan nutrisi
tomat) dengan takaran standart ( 5 ml A + 5 ml B + 1 liter air). Ternyata
strawbery dapat tumbuh dan berbuah di dataran rendah 160 dpal Bogor. Namun
perlu dicermati bahwa hasil buahnya tidak sebesar di dataran tinggi. Menurut pakar hidroponik Yos Sutiyoso, menanam strawbery secara hidroponik di dataran rendah masih menjanjikan, karena permintaan pasar masih tinggi, misalnya untuk dibuat selai.