Pages

Wednesday, October 9, 2013

TANAMAN HIDROPONIK

Sayuran apa sajakah yang bisa ditanam secara hidroponik?


Seledri
Kangkung

Hampir sebagian besar sayuran dapat ditanam secara hidrponik. Hidroponik sistem pasif seperti sistem wikcs/ sumbu dan sistem rakit apung, biasanya bagus untuk sayur-mayur yang dipanen dalam jangka waktu pendek antara 5-6 minggu. Karena dalam sistem pasif, akar akan terus terendam tanpa adanya sirkulasi air, sehingga untuk tanaman yang dipanen dalam jangka waktu yang panjang adakalanya terjadi gagal panen. Contohnya adalah tanaman cabe, tomat ataupun melon. Namun demikian ada juga yang sudah berhasil menanam buah melon dengan sistem wicks, dengan selalu memperhatikan tinggi air hanya sedikit merendam akar. Secara umum sistem wicks lebih mudah diterapkan pada tanaman dengan masa panen yang pendek. Contohnya adalah jenis selada, yang dapat dipanen 6 minggu setelah semai. Selada atau lettuce biasanya 2 minggu di persemaian, 2 minggu remaja dan 2 minggu di tempat pembesaran. Selain selada sayuran seperti: sawi, bayam, kangkung dapat dipanen sekitar 5-6 minggu.  

Khopay dan Seledri

Menyemai benih sayuran memiliki tantangan tersendiri. Beberapa sayuran seperti: selada, sawi, pakcoy, bayam dan kangkung relatif mudah sprout atau berkecambah  hingga tumbuh menjadi tanaman. Namun, adakalanya ada beberapa sayuran yang mungkin perlu perlakukan khusus, seperti Horenzo atau bayam Jepang. Sayur jenis ini agak sulit sprout. Tanpa ada benih yang sprout, berarti tidak ada tanaman yang bisa ditanam. Jenis lain, seperti: seledri dan cilantro/coriander juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sprout, harus sabar dalam menyemai dua jenis sayuran tersebut. 

Sayuran hidroponik dengan masa panennya pendek sangat mungkin ditanam secara hidroponik sistem pasif, seperti wicks dan rakit apung.

Lettuce Delicato dan Cilantro/daun ketumbar